Indonesia merupakan sebuah negara yang besar dan kaya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya Bandar udara atau yang sering disebut dengan bandara di nusantara ini. Tercatat pada tahun 2019 terdapat lebih dari 280 bandara yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Bandara tersebut memiliki peranan penting sebagai salah satu penghubung masyarakat di Indonesia. Salah satunya adalah Bandara Halim Perdanakusuma.
Profil Bandara Halim Perdanakusuma
Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN.
Jakarta juga memiliki dua Bandar udara berskala Internasional, yakni Bandara Soekarno–Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma.
Halim Perdana Kusuma merupakan bandar udara di yang berada di ibukota Indonesia yakni Jakarta. Awalnya, Bandar udara ini bernama Lapangan Udara Cililitan.
Nama bandara ini diambil dari nama salah satu pahlawan nasional Indonesia, Halim Perdana Kusuma yang lahir di Sampang, 18 November 192 dan meninggal di Malaysia, 14 Desember1947 di umur nya yang 25 tahun.
Pada masa perang kemerdekaan, Halim Perdana Kusuma dan Opsir Iswahyudi mendapat tugas untuk membawa pesawat tempur yang baru dibeli. Pesawat itu sendiri berada di Muangthai (Thailand). Untuk mempelajari pesawat tempur yang sebelumnya merupakan pesawat angkutan itu, Halim hanya membutuhkan waktu selama kurang lebih 5 hari.
Dari Thailand pesawat menuju ke Indonesia. Namun malang, pesawat itu tak kunjung sampai. Diperkirakan, pesawat itu terjatuh di kawasan pantai selat Malaka. Tak lama kemudian, nelayan menemukan sosok mayat yang terdampar di kawasan pantai. Dan saat itu kodisi jenazah sangat sulit diidentifikasi. Namun akhirnya jenazah itu diduga merupakan jenazah Halim Perdanakusuma. Sedangkan jenazah Iswahyudi hingga kini belum diketemukan.
Sebagai tanda penghargaan, keduanya dijadikan pahlawan nasional Indonesia dan nama Halim Perdanakusuma diabadikan sebagai Bandara Pangkalan TNI AU di Jakarta Timur sedangkan Iswahyudi diabadikan sebagai Pangkalan TNI AU di Madiun.
Bandara Halim Perdana Kusuma sebelumnya merupakan bandara yang hanya melayani penerbangan VVIP dan charter flight. Bandar udara ini juga digunakan sebagai markas Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) TNI-AU.
Tetapi mulai tanggal 10 Januari 2014 Bandar Udara Halim Perdana Kusuma untuk sementara beroperasi menjadi bandara komersial yang bertujuan untuk membantu penerbangan di Bandara Soekarno–Hatta yang telah padat.
Pada tahun 2013 Bandar Udara Halim Perdana Kusuma juga melayani penerbangan haji yang dialihkan dari Bandara Soekarno–Hatta akibat dari revitalisasi yang sedang dilakukan bandara tersebut.
Layanan Cargo di Bandara Halim Perdanakusuma
Bandara Halim Perdana Kusuma sedang banyak melalukan pengembangan. Termasuk di sisi layanan cargo.
Fasilitas penanganan kargo di bandara tersebut makin lengkap setelah PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) Tbk, pada Maret 2013 meresmikan gudang baru yang seluas 2.800 meter persegi
Gudang kargo ini bisa menampung hingga 100 ton barang per hari. Ini merupakan bentuk antisipasi perusahaan dalam menyambut beroperasinya berbagai maskapai penerbangan komersial berjadwal di Bandara Halim Perdanakusuma.
Kehadiran Mas Cargo Express di bandar udara internasional Perdana Halim Kusuma menjadikan perusahaan kami dapat membantu Anda lebih baik lagi baik dalam proses pendistribusian barang. Kami selalu memberikan solusi kepada Anda yang memerlukan Jasa Pengiriman Via Udara Port To Port Via bandara ke bandara
Jl. Husain Sastra Negara, Rawa Bokor RT.004/02 No.15
Area RA BST (Buana Sarana Transindo) Tangerang – Banten 15125
021 – 22952468 (WA 0811-1886-885)
Perusahaan Telah Percaya dengan Layanan Mas Cargo Express
Review Pelanggan Mas Cargo Express